YESUS, SUMBER TERANG DUNIA
Posted by Admin 2025-12-12
Sharing Supplemen COOL Desember 2 2025
Yesus, Sumber Terang Dunia
“Yesus berkata lagi kepada mereka, “Akulah terang dunia. Siapa yang mengikut Aku, ia tidak akan
berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang kehidupan.”
Yohanes 8:12 TB2
Sangat menarik bagaimana orang-orang Kristen bereaksi dan memberi jawaban atas pertanyaan ini, “Apakah dunia saat ini lebih baik atau lebih buruk dari sebelumnya?” Sebenarnya, sebelum memberi jawaban atas pertanyaan tersebut, haruslah terlebih dahulu dijelaskan apa yang dimaksud dengan lebih atau lebih buruk. Kedua, juga harus dijelaskan apa yang hendak dinilai lebih atau lebih buruk. Jika teknologi yang hendak diukur, tentu saat ini teknologi lebih baik dari sebelumnya; hidup sehari-hari lebih nyaman dengan adanya kemajuan teknologi yang pesat. Jika komunikasi yang hendak diukur, tentu saat ini komunikasi lebih baik dengan kemajuan selular (handphone) dimana bukan hanya teks dan suara saja yang bisa kita gunakan, tetapi juga video call.
Bandingkan dengan zaman harus menggunakan telephone darat, sambungan jarak jauh atau luar negeri (SLJJ/SLI), bahkan jauh lebih baik daripada zaman surat-menyurat secara kertas fisik. Namun, jika yang hendak diukur adalah moralitas dan ahklak pribadi, tidaklah seindah kemajuan teknologi. Yohanes 8 dimulai dengan kisah interaksi antara Yesus dan massa yang mendapatkan seorang perempuan berbuat zinah (ayat 1-11). Ayat 12 yang kita baca diatas adalah kelanjutannya. Jika kita baca kembali kisah di ayat 1-11, maka nampaklah bahwa baik massa yang hendak merajam perempuan itu dan perempuan itu sendiri, dua-duanya dalam kegelapan. Massa menjadi “gelap mata” hendak membunuh sang perempuan, dan perempuan itu “gelap hidup” dengan berbuat zinah. Dua-duanya tidak layak di hadapan Sang Terang, yaitu Yesus Kristus. Tetapi karena Tuhan Yesus adalah sumber terang dunia, kisah yang dapat saja berakhir “gelap”, terselesaikan dalam terang kasih dan kedaulatan Tuhan.
Dari ayat yang sederhana namun powerful ini, kita belajar 2 (dua) hal:
1. Yesus adalah Terang Dunia dan Terang Kehidupan.
Dialah terang dunia. Yesus Kristus tahu bahwa dunia membutuhkan terang, baik secara harafiah maupun secara kiasan. Ketika dunia diciptakan, maka dibuat pertama kali adalah terang (Kej. 1:3). Tetapi kejatuhan manusia dalam dosa, membuat hidup di atas bumi menjadi “gelap”. Perjanjian Lama melukiskan betapa gelapnya hidup mannusia karena dosa salam Yesaya 59:10 TB2, “Kami meraba-raba dinding seperti orang buta, dan seperti tidak punya mata, kami meraba-ba. Kami tersandung di tengah hari seakan-akan di senja hari, dan tinggal dalam kegelapan seperti orang mati.”
Tuhan Yesus sendiri pun berkata dalam Matius 6:23 TB2, “jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi, jika terang yang ada padamu itu menjadi gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.” Puji syukur kepada Allah, Yesus tidak membiarkan dunia dalam kegelapan. Kebenaran firman tetap diberitakan dan anak-anak Tuhan yang hidup di dalamnya menegakkan kebenaran dimana saja,walaupun banyak penentang. Yesus, yang adalah Allah, datang ke dunia untuk menunjukkan
bahwa selama kita hidup di dalam Dia, kita tidak akan pernah berjalan di dalam kegelapan,
sekalipun dunia “gelap.”
Ayat yang telah kita baca diatas, secara eksplisit terungkap bahwa berjalan di dunia ini adalah berjalan dalam kegelapan, namun untuk kita yang ada di dalam Dia, akan terus berjalan dalam terang. Kristus adalah terang yang kita butuhkan untuk menyinari hidup kita. Wahyu 21:23 meneguhkan bahwa Yesus, sang Anak Domba, adalah terang dunia dan terang kehidupan. Seberapapun besarnya persoalan dan kegelapan yang mencoba menutupi kita, jangan pernah kalah dan putus asa. Kita bukanlah anak-anak gelap yang berjalan dalam kegelapan dan terseret kegelapan dunia, kita adalah anak-anak yang telah ditebus oleh Sang Terang Dunia, untuk berjalan dalam terang dan juga menjadi terang bagi dunia (Mat. 5:14).
2. Ikuti terus Yesus, sang Terang Dunia.
Kata “siapa yang mengikut Aku” menunjukkan sebuah tindakan atau aksi yang terus-menerus. Sebagai orang-orang yang telah ditebus oleh Kristus, mengikuti-Nya bukanlah sebuah kegiatan sesaat dan sewaktu-waktu, tetapi seumur hidup. Kita harus secara aktif dan konsisten terus mengikut Kristus, yaitu teladan-Nya dan firman-Nya. Konsistensi inilah yang menjadi tolok ukur apakah kehidupan kita saat ini lebih baik atau lebih buruk dari sebelumnya. Rasul Yohanes dengant tegas berkata dalam 1 Yohanes 1:6-7 TB2, “Jika kita berkata bahwa kita mempunyai persekutuan dengan Dia, tetapi kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan tidak melakukan kebenaran.
Jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, kita mempunyai persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa.” Jelas sekali bahwa rasul Yohanes menegaskan perbedaan antara orang yang benar-benar mengikuti Yesus atau tidak, adalah apakah orang tersebut berjalan dalam terang Tuhan atau dalam kegelapan dunia/dosa. Itu bukan artinya kita yang berjalan dalam terang tidak akan pernah berbuat dosa atau jatuh, tetapi kita sadar bahwa ketika hal itu terjadi, kita akan
bertobat dan meminta pengampunan dari Tuhan (1 Yoh. 1:8-10). Sebaliknya, orang yang berjalan dalam kegelapan akan mencari alasan dan pembenaran dari tindakan dosa/gelap yang dia lakukan.
Terlihat kontras antara yang benar mengikut Sang Terang Dunia dan yang berjalan kegelapan. Ditengah masa Natal dan menjelang Tahun Baru, mari kita mengambil waktu untuk merefleksikan diri dan juga mengucap syukur, karena Allah yang kita sembah dalam Yesus Kristus, tidak
membiarkan kita berjalan dalam kegelapan, tetapi dalam terang-Nya yang indah dan ajaib. Nabi Yesaya, yang walaupun tidak melihat kedatangan Allah melalui kelahiran Yesus di Bethlehem, mendeklarasikan dengan penuh sukacita dengan berkata, “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
Sebab, sesungguhnya kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.” (Yes. 60:1-2 TB2). Yesus telah telah lahir untuk kita, Roh-Nya ada tercurah pada kita dan kita sekarang berjalan dalam terang-Nya sambil menantikan kedatangan-Nya kembali. Amin. (CS)
Diskusi:
Pernahkah saudara hampir mengikuti godaan untuk bertindak tidak sesuai dengan terang Tuhan?
Bagaimana waktu itu saudara mengatasinya?