PUJIAN DAN PENYEMBAHAN: PLATFORM MENUJU MASA DEPAN

Posted by Admin 2025-11-21

blog-post-image

Sharing Supplemen COOL November 3 2025

Pujian dan Penyembahan: Platform Menuju Masa Depan
Mazmur 149

 

Sudah lama gereja kita memahami dengan baik prinsip doa, pujian dan penyembahan adalah sesuatu yang essensial dilakukan oleh anak-anak Tuhan. GBI Jl. Jend. Gatot Subroto memiliki “DNA” Pemulihan Pondok Daud (Kis. 15:15-18); menjadkan memuji dan menyembah Tuhan sebagai gaya hidup. Tetapi sesungguhnya pujian-penyembahan juga menjadi pijakan, atau platform, untuk kita kuat dan mantap untuk menuju masa depan. Mengapa demikian? Mari kita belajar dari Mazmur 149.

1. Turunnya perkenanan Tuhan kepada anak-anak-Nya (ayat 4).
Ketika puji-pujian dan penyembahan dinaikkan kepada Tuhan, maka Ia berkenan (senang hati) kepada anak-anak-Nya: "Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan." Dengan menaikkan pujian dan penyembahan ke hadapan Tuhan artinya kita mengakui pula dengan sadar bahwa segala kuasa dan kemuliaan hanyalah milik Tuhan, dan bukan milik kita. Kita tidak ada apa-apanya, namun Dia adalah segalanya. Kerendahan hati ini amat Ia hargai. Kita diberikan jaminan perlindungan “keselamatan” sehingga kita bisa melangkahkan kaki kita ke masa depan. Perkenanan Tuhanlah yang memungkinkan kita untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik bersama dengan Dia.

Hati ALLAH dijamah dalam penyembahan. ~ Ron Kenoly (Worshipper)

2. Ketika kita memuji dan menyembah Tuhan, maka Iblis dan antek-anteknya dihajar! (ayat 6-7)
Dalam nats dikatakan bahwa puji-pujian dan penyembahan kepada Tuhan adalah pedang bermata dua yang dapa kita pegang! "Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka, untuk melakukan pembalasan terhadap bangsa bangsa, penyiksaan terhadap suku-suku bangsa." Sangat berbeda dengan Tuhan yang berjanji memberi masa depan yang baik untuk kita (Yer. 29:11), Iblis justru ingin membuat kita tersandung saat kita melangkah sehingga gagal mendapatkan yang terbaik di masa depan kita. Cara Iblis untuk kita jatuh bisa melalui banyak hal, salah satunya dengan menggerakkan orang-orang berbuat jahat kepada kita.

Ketika Iblis menyerang dan mencoba untuk menghalangimu untuk meraih masa depan yang cerah, jangan tunggu waktu lagi – segeralah naikkan puji-pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Selain nama Tuhan ditinggikan, pujian dan penyembahan juga akan menjadi senjata dahsyat yang menyerang balik musuh-musuh kita yaitu Iblis dan antek-anteknya. Mazmur menggambarkan bahwa kekuatan roh jahat selalu ingin mencederai dan menyerang anak-anak Tuhan. Tetapi ketika saudara dan saya menaikkan puji- pujian dan penyembahan kepada Tuhan, kita sebenarnya sedang melepaskan suatu serangan balik, bukan kepada manusia tetapi kepada kekuatan Iblis yang bergerak di belakangnya. Pujian dan penyembahan membuat atmosfir surgawi melindungi kita. Pujian dan penyembahan menjadi pijakan bagi saudara untuk menerobos semua halangan dari si jahat.

Puji-pujian dan penyembahan menyerang neraka dan menyukakan Surga! ~ Darlene Zshcech (Hillsongs Worshipper)

3. Puji-pujian dan penyembahan membelenggu beban dan persoalan kita (ayat 8-9a).
Siapapun dari kita pasti menghadapi persoalan. Memang Tuhan bisa memberikan ujian kepada kita dalam bentuk pergumulan, tetapi itu bertujuan agar kita bisa mengevaluasi diri melalui respon kita, mendewasakan kita dan menumbuhkan otot-otot rohani kita. Tuhan memampukan kita menang atas ujian, tetapi pilihan bagaimana meresponinya ada ditangan kita.

Tetapi jika sebuah persoalan berasal dari Iblis, yang tidak lain untuk membuat kita jatuh dan menjauh dari Tuhan, maka kita perlu melawan, bahkan membelenggu si trouble maker agar tidak membuat onar lagi! Puji-pujian dan penyembahan yang kita naikkan di hadapan Allah, membelenggu kekuatan-kekuatan jahat sehingga mereka tidak lagi dapat membuat kita menjadi stress dan terbeban oleh persoalan akibat serangan mereka. Hadirat Tuhan membuat kekuatan si jahat menjadi mandul. Kita dapat dengan tenang menyongsong hari depan dan masa depan mengetahui bahwa hadirat Allah selalu bersama dengan kita; pujian dan penyembahan menjadi tahta bagi hadirat Allah dalam hidup kita.

4. Jiwa kita disegarkan dan ditentramkan melalui puji-puji dan dan penyembahan (ayat 5 dan 9b).
"Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur mereka! Itulah semarak bagi semua orang yang dikasihi-Nya. Haleluya!" Allah Roh Kudus hadir dalam puji-pujian dan penyembahan anak-anak-Nya. Ketika Ia hadir, maka Ia membawa kelimpahan dan kebebasan bagi anak-anak-Nya. Ketentraman dan damai sejahtera ada pada-Nya dan hal itulah yang dilimpahkan kepada kita.

Dunia mungkin mencari ketenangan dengan cara mereka sendiri, tetapi kita yang telah ditebus oleh darah Yesus Kristus, menemukannya di dalam hadirat Tuhan melalui puji-pujian dan penyembahan. Hadirat-Nya menguatkan kita untuk meraih masa depan. Hadirat-Nya menghiburkan jiwa kita yang mungkin susah karena menghadapi pergumulan hidup. Hadirat-Nya menyegarkan jiwa kita sehingga kita pun segar untuk menyongsong hari dan masa depan kita. Amin. (CS)

 

Pertanyaan Diskusi: Bagaimana saudara menilai kehidupan pujian-penyembahan saudara kepada Tuhan? Apakah saat ini sudah lebih dari sebelumnya (misal: dibandingkan tahun 2024), sama saja atau melemah? Apa yang bisa saudara lakukan untuk meningkatkan kualitas pujian-penyembahan saudara ke depan ini?