"Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana
sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan
yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu
bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus."
(Roma 8:26-27)
Kata "kelemahan" dalam ayat diatas berasal dari kata bahasa Yunani ἀσθένεια (astheneia) yang
artinya kelemahan (tubuh atau pikiran); oleh implikasi penyakit; kelemahan moral.
Harus jujur diakui, keadaan kita sebagai manusia tidak selalu dalam kondisi yang prima; kuat
secara fisik, mental maupun kerohanian. Sebab dalam dunia nyata yang kita jalani dalam
keseharian kita, selalu kita diperhadapkan dengan berbagai terpaan ‘badai' persoalan-persoalan
kehidupan;
baik yang menyerang secara fisik (kondisi cuaca, keadaan alam, wabah penyakit, pekerjaan
yang terlalu berat, kesibukan yang menghabiskan banyak waktu dan tenaga),
secara mental (persoalan yang harus dipecahkan atau dicarikan jalan keluarnya datang
silih berganti, dimana kadang terasa berat untuk kita tanggung), serta
secara rohani (suatu kondisi dimana kita merasa ‘kering', ‘kesendirian' dan ‘jauh dari
Tuhan'), dimana umumnya ini merupakan dampak dari kelemahan secara fisik dan mental
ditambah dengan disiplin rohani yang kendor dalam berdoa, memuji dan menyembah
Tuhan serta membaca Firman Tuhan.
Seringkali dalam kondisi yang seperti ini kita menjadi ‘serba salah'. Mau berdoa rasanya ada
tekanan dan tidak tahu bagaimana harus berdoa serta apa yang harus didoakan. Sehingga hal itu
membuat kita terlarut dalam pikiran yang kalut. Kondisi seperti itu sangat mengganggu dan tidak
mengenakan. Puji Tuhan, dalam kondisi yang seperti ini Roh Kudus membantu kita dalam
kelemahan kita! Saat-saat dimana kita tidak tahu bagaimana harus berdoa, Roh Kudus berdoa
untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
"In the same way the Spirit helps our weakness; for we do not know how to pray as we should, but the
Spirit Himself intercedes for us with groanings too deep for words." (Roman 8:26 - NASB)
Keadaan tertekan didalam kelemahan kita seringkali terjadi karena ada sesuatu yang kita rasakan
tetapi sulit diungkapkan dengan kata-kata, bahkan kita juga bingung kepada siapa kita harus
mengungkapkannya. Dalam pada itulah Roh Kudus bersyafaat untuk kita dengan keluhan-keluhan
(groanings). Kapan Roh Kudus bersyafaat untuk kita secara demikian? Tentu kita tidak dapat
menyelami pekerjaan Roh Kudus karena Dia Allah yang tidak dibatasi oleh apapun, namun
demikian, saat kita berdoa dengan berbahasa roh secara intens baik dalam penyembahan maupun
dalam doa saat kita tidak tahu lagi bagaimana caranya berdoa, disitulah juga Roh Kudus
menyampaikannya kepada Allah.
Dan yang sangat luar biasa adalah doa yang disampaikan oleh Roh Kudus pasti didengar dan
dijawab oleh Allah? Mengapa kita bisa begitu yakin?
1. Firman Tuhan mengatakan: "Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud
Roh itu" artinya doa yang disampaikan adalah doa yang berasal dari hati nurani yang
murni, jauh lebih murni daripada doa kita sendiri.
Sebab baik disadari atau tidak, beberapa orang dari antara kita berdoa dengan begitu
banyak "bumbu-bumbu" yang tidak perlu, hanya sekedar ‘pemanis kata' yang disampaikan
dengan anggapan bahwa dengan memberikan ‘pemanis kata' dapat membujuk Tuhan
untuk mengabulkan doanya.
Ingat Yakobus 4:3 "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena
kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan
hawa nafsumu."
2. Firman Tuhan menambahkan: "...bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk
orang-orang kudus." Bayangkan betapa dahsyatnya doa tersebut. Doa-Nya sesuai dengan
kehendak Allah dan doa yang didoakan adalah untuk orang-orang kudus. Orang-orang
kudus yang dimaksud dalam bahasa aslinya adalah ̔́γιος (hagios) yang artinya suci, murni,
tidak bercacat secara moral dan agama, dikuduskan secara seremonial tentunya melalui
pengorbanan Kristus diatas kayu salib.
Roma 8:26 ini sangat luar biasa, ini adalah sebuah penghiburan bagi kita umat percaya. Kristus
telah menjadi pengantara untuk kita yang telah mendamaikan kita dengan Bapa (2 Korintus 5:19;
Ibrani 2:17), Kristus juga yang telah mengutus Roh Kudus (Yohanes 16:7) yang menjadi
pengantara kita dalam kelemahan-kelemahan kita berdoa kepada Allah.
Ingin mengalami pengalaman yang supranatural ini? Beri diri kita dibaptis oleh Roh Kudus dan
hidup senantiasa penuh dengan Roh Kudus. Ingat 3 (tiga) fokus utama kita seperti yang telah
disampaikan berulang-ulang oleh Gembala Sidang/Pembina kita: Hadirat Tuhan, Pengurapan dan
Bahasa Roh! Tuhan Yesus memberkati. Amin (AR)