KOMITMEN MENJADI MURID

05 Sep, 2022

"Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah

hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan." (Matius 11:29)

Ayat bacaan kita di atas dalam terjemahan versi terjemahan AMP dikatakan: "Take
My yoke upon you and learn from Me [following Me as My disciple], for I am gentle and
humble in heart, and you will find rest (renewal, blessed quiet) for your souls."
Yang menarik dalam terjemahan versi Amplified Bible ini adalah adanya penambahan catatan
dalam kurung: "following Me as My disciple" yang artinya ikutlah Aku sebagai murid-Ku.
Jelaslah bahwa target Tuhan Yesus bagi kita adalah bukan sekedar menjadi orang kristen,
bukan sekedar menjadi orang beriman yang percaya kepada Dia, melainkan mengikuti Tuhan
Yesus sebagai murid-Nya!
Menjadi MURID. Jika kita bersedia berkomitmen menjadi murid Yesus paling tidak
ada 3 (tiga) hal mendasar yang harus kita lakukan:

1. Memiliki hati yang mau belajar
Hati yang mau belajar berarti memiliki semangat untuk belajar, memiliki rasa ingin
tahu, memiliki kerinduan untuk bertumbuh baik secara rohani maupun dalam pengenalan
akan Kristus. Mereka yang memiliki hati yang mau belajar pasti memiliki gairah untuk
menggali kebenaran Firman Tuhan, belajar tentang asas-asas pokok iman kita bahkan lebih
dari itu merindukan makanan rohani yang keras agar mendapatkan 'nutrisi rohani' yang cukup
untuk bertumbuh. Seperti halnya jemaat mula-mula yang bertekun dengan sehati dalam
pengajaran rasul-rasul (Kis 2:42). Seperti sebuah ungkapan bijak mengatakan: people stop
growing when they stop learning. Kita akan berhenti bertumbuh secara rohani ketika kita
berhenti untuk belajar kebenaran Firman Tuhan. Untuk itu mari kita kobarkan semangat
untuk terus belajar sebagai seorang murid.

2. Memiliki hati yang mau diajar
Jika hati yang mau belajar berarti memiliki semangat untuk belajar, maka hati yang
mau diajar berarti memiliki kerendahan hati untuk mau menerima pengajaran, menerima
didikan dan proses pembentukan. Sebagai murid, kita bukanlah seorang pembelajar otodidak,
yang belajar sendiri tanpa arahan atau didikan orang lain. Dalam 1 Korintus 11:1 Rasul
Paulus menyatakan: Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.

Kita menjadi murid Tuhan Yesus dengan belajar dan mengikuti teladan pendahulu kita, bapa
rohani kita yang telah lebih dahulu mengikut Yesus. Jadi sebenarnya tidak ada istilah: "saya
tidak belajar dari orang lain, saya belajar langsung dari Tuhan Yesus". Pernyataan seperti ini
tanpa sadar adalah merupakan pernyataan sombong yang tidak memiliki penundukan diri
terhadap mereka yang telah ditempatkan TUHAN diatasnya untuk menjadi pemimpin rohani,
bapak dan ibu rohani yang diberikan otoritas untuk mendidik dalam kebenaran sehingga
bertumbuh secara rohani. Hati yang mau diajar membutuhkan kerendahan hati,
menyingkirkan segala ego dan harga diri, serta memiliki hati seperti seorang anak yang
dididik dan dibesarkan oleh bapaknya.

3. Memiliki disiplin dasar sebagai seorang murid
Murid memiliki korelasi yang sangat erat dengan disiplin. Apalah artinya seorang
murid (disciple) tanpa disiplin (discipline). Disiplin adalah seharusnya karakteristik yang
khas dari seorang murid! Disiplin rohani yang mendasar yang harus dilatih seorang murid
adalah disiplin bersaat teduh!

"Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan
aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia
mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah
membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang." (Yesaya
50:4-5)

Ini adalah teladan yang diberikan Tuhan Yesus kepada kita, yakni memiliki waktu yang
khusus, waktu yang berkualitas, "alone with God" untuk kita bersekutu intim dengan-Nya,
bercakap-cakap dengan Dia dan mendengarkan setiap perkataan-Nya. Haleluya!

"Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat
yang sunyi dan berdoa di sana." (Markus 1:35). Mengikut Tuhan Yesus sebagai murid-Nya
(Matius 11:29) berarti kita mengikuti teladan-Nya. Ayo kita awali dengan berdisiplin secara
sungguh-sungguh untuk bersaat teduh dengan-Nya setiap pagi. Tuhan Yesus memberkati
(DL)

 

GBI Jalan Jend Gatot Subroto