": Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah." Matius 12:7
Hati Bapa adalah hati Yesus, karena Yesus dan Bapa adalah satu (Yoh 14:7, Yoh 17:3). Mengetahui Yesus sama dengan mengetahui Bapa, "to know Me is to know My father too." (John 14:6 TPT). Yesus adalah TUHAN yang menjelma menjadi manusia (Yoh 14:8-11). Belajar dari kehidupan Yesus merupakan cara untuk mengerti hati Bapa. Di Perjanjian Baru (Alkitab) kita belajar bahwa Yesus memiliki ciri khas yaitu hati yang penuh belas kasihan terhadap semua orang (Mat 9:36, Mat 12:7, Mat 14:14, Mark 1:41, Luk 10:33, Filipi 2:1, Yak 5:11).
Kemudian di Perjanjian Lama (Alkitab) kita belajar bahwa Allah menuntun manusia ke jalan yang benar sebagai bukti belas kasihNya. Karena itu dalam Maleakhi 4:1-6 dijelaskan tentang hari kedatangan Tuhan agar manusia berjaga-jaga. Dikatakan bahwa keselamatan hanya untuk orang yang hidup benar. Mengetahui hal ini, kita harus memiliki hati Bapa seperti Yesus. Belas kasihan kepada orang yang belum percaya pada Yesus.
Mulai saja dari orang terdekat kita seperti keluarga. Biarlah kita punya kerinduan untuk orangtua kita diselamatkan. Biarlah kita punya tindakan memberitakan kasih Kristus kepada saudara-saudara terdekat. Biarlah kita memiliki kasih yang tulus untuk teman-teman yang belum percaya. Bagaimana perasaan kita, jika orang yang saat ini tertawa bersama kita kemudian menangis di neraka hanya karena ia belum percaya pada Bapa.
Bagaimana tindakan kita melihat orang yang susah. Biarlah kita menjadi kasih bagi sesama. Tidak hanya berkata kasihan tanpa tindakan. Ini saatnya saling mengasihi, saatnya bergerak seperti Kristus. Ingatlah bahwa segala sesuatu yang kita lakukan untuk orang lain, kita melakukannya untuk Tuhan (Matius 25:40). He was moved with compassion, how about you?